top of page

GANDENG MILLEALAB, KOMINFO FOKUS MENYUARAKAN PENDIDIKAN BERBASIS DIGITAL


Bintan, 7-8 Juli 2022 merupakan lanjutan dari kegiatan “Transformasi Digital Sektor Pendidikan” oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika saat di Denpasar, Bali beberapa waktu silam. Mengacu pada kegiatan di Denpasar beberapa waktu lalu, kegiatan bulan Juli ini mengusung judul “Adopsi Teknologi Digital Sektor Pendidikan” yang berfokus dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia menuju ke arah digital, di mana hal ini juga sejalan dengan program dari Bapak Presiden Jokowi. Pada dasarnya, apa yang dirancang oleh pemerintah saat ini merupakan sebuah kebijakan yang tepat, jika merujuk pada sistem pendidikan di negara-negara maju seperti Amerika, Inggris, dan sebagainya. Selain itu, hal ini dianggap urgensi mengingat bahwa salah satu faktor suatu bangsa memiliki kualitas yang baik, dapat dilihat dari bagaimana mereka mempersiapkan para generasi penerusnya. Namun sebelum sampai pada tahap mempersiapkan generasi penerusnya, hal pertama yang harus dipikirkan adalah kesiapan para pendidik dalam mempersiapkan kualitas para peserta didiknya di tengah gempuran teknologi. Terlebih lagi perbedaan zaman antara pendidik dan peserta didik saat ini, sangat berbeda.


Berangkat dari kondisi tersebut, Millealab yang berdiri sejak 2019 ini konsisten berkontribusi terhadap peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia, termasuk salah satunya melalui kegiatan yang diinisiasi oleh KOMINFO Direktorat Ekonomi Digital dan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi atau KEMENDIKBUD RISTEK pada tahun 2022. Pada bulan Juli ini terdapat empat agenda yang telah dirancang untuk mempersiapkan para pendidik di Indonesia. Dimulai pada minggu pertama Juli, tepatnya tanggal 7-8 Juli kemarin berfokus untuk menyebarkan praktik baik di Pulau Bintan yang terletak pada Kepulauan Riau. Tim Millealab yang diwakilkan oleh Andre Wirautomo selaku Business Development, Nava Millensari selaku Brand Marketing Executive, dan Fikri Hambali selaku Tech Support berbagi praktik baik penggunaan Virtual Reality untuk dunia pendidikan. Andre mengatakan bahwa kegiatan kemarin dihadiri oleh para pendidik setempat, di mana mereka menunjukkan antusiasme yang luar biasa. Dibuktikan dengan sebagian besar audience bertanya terkait program terbaru Millealab yang bernama Millealab Individual License. Bahkan menurutnya, para pendidik tidak membutuhkan waktu lama untuk memahami cara membuat media ajar berbasis Virtual Reality. Secara tidak langsung, hal tersebut menandakan bahwa sebagian besar para pendidik di Indonesia telah siap menyambut adanya transformasi digital pada sektor pendidikan.


Pada kegiatan yang sama, tim Millealab juga menggandeng salah satu anggota Pendekar VR Kepulauan Riau untuk terlibat dalam penyampaian materi terkait proses pembuatan scene pendidikan berbasis Virtual Reality. Ibu Meri Satria yang merupakan salah satu pendidik SMAN 1 Bintan Pesisir ini berkesempatan menampilkan scene buatannya dan berhasil menciptakan urgensinya terhadap pemanfaatan VR sebagai media ajar masa kini kepada para pendidik lainnya. Pasalnya, teknologi sengaja diciptakan untuk memudahkan kehidupan manusia, bukan sebaliknya. Dengan begitu, bukanlah suatu alasan untuk tidak memanfaatkan peranan teknologi demi kebaikan bersama. Terlebih lagi para peserta didik saat ini telah disuguhkan dengan teknologi yang bervariasi. Sudah seharusnya para pendidik dapat menyelaraskan kebiasaan para peserta didik tersebut. Dengan tidak adanya gap antara pendidik dan peserta didik tersebut, tentunya akan menciptakan kebahagiaan belajar pada peserta didik yang secara perlahan mengarah pada peningkatan kualitas pendidikan Bangsa Indonesia sendiri.


Comments


bottom of page