Kehadiran inovasi teknologi imersif Virtual Reality (VR) sudah tidak asing lagi bagi masyarakat dunia. Teknologi VR merupakan bentuk lanjutan dari hubungan antara manusia dan teknologi. Dalam pengertian tersebut, penyelarasan teknologi imersif terhadap berbagai aspek kehidupan memberikan kontribusi signifikan, utamanya pendidikan seni. Teknologi VR, dengan kata lain, telah mendorong implementasi praktis yang bersifat edukatif.
Pada awal perkembangan teknologi VR, masyarakat memiliki kesempatan dan akses yang relatif terbatas dan penggunaan serta produksinya hanya diperuntukkan untuk sejumlah bidang profesional tertentu. Namun, kini berbagai inovasi teknologi membuka peluang baru untuk menikmati kecanggihan teknologi tersebut. VR semakin dibutuhkan karena menciptakan perspektif baru terhadap realita. Unsur terpenting dari teknologi VR yakni persepsi pengguna tatkala menjadi bagian dari VR.
Sehubungan dengan hal tersebut, seni adalah ilmu keterampilan abstraksi yang erat berkaitan dengan kreativitas. Mesin pencipta kreativitas sendiri tidak lain adalah imajinasi setiap individu. Poin tersebut menjadi relevansi karena fungsi dasar teknologi VR adalah sebagai platform EdTech penyalur kreativitas. Dengan fungsi itu, teknologi VR memberi keleluasaan ke penggunanya untuk mengonkretkan hal-hal yang abstraksi melalui dunia virtual 3D tanpa batas. Singkatnya, VR menciptakan dunia yang betul-betul nyata. Itulah kenapa disebut teknologi imersif.
Pemanfaatan VR dalam menunjang pendidikan seni pun terbukti melalui penelitian Zamar dan Segura (2020), Implikasi Virtual Reality dalam Pendidikan Seni: Analisis Penelitian dalam Konteks Perguruan Tinggi. Penelitian tersebut bertujuan mengkaji evolusi dari publikasi ilmiah sekaligus tren penelitian mengenai VR pada pendidikan seni pada konteks perguruan tinggi selama periode 1980-2019. Penelitian Zamar dan Segura dilengkapi 1296 korpus artikel ilmiah yang terkumpul dari Scopus database.
Zamar dan Segura memperlihatkan 3 kesimpulan temuannya mengenai penggunaan VR dalam pendidikan seni;
Publikasi ilmiah telah meningkat, terutama tiga tahun terakhir (2017-2019). Sebanyak 451 artikel dipublikasikan, dan hasilnya merepresentasikan 34.80% dari total topik manfaat dan dampak VR pada pendidikan seni dalam konteks perguruan tinggi.
Social Sciences menjadi peringkat teratas dalam kategori ilmu pengetahuan paling berpengaruh dengan angka penyumbangan sebesar 62.74% (1088 artikel). Peringkat kedua, yakni Arts and Humanities dengan penyumbangan sebesar 37.25% (646 artikel).
International Journal of Art and Design Education menjadi jurnal ilmiah paling produktif tentang penelitian VR dan pendidikan seni di perguruan tinggi. Hasil riset menunjukkan sebanyak 53 publikasi artikel dalam serentang periode, sekaligus menjadikan jurnal tersebut memiliki angka kutipan terbanyak.
Kita mengetahui seni merupakan sarana pengembang kreativitas, aktualisasi diri, dan pengapresiasian ekspresi orang sekitar kita. Bagaimanapun, penggabungan teknologi imersif VR ke dalam pendidikan seni di perguruan tinggi telah menghasilkan banyak dampak positif. Keterampilan dan kemampuan peserta didik dalam berkesenian dikelola melalui metode pembelajaran yang unik dan otentik.
Penelitian mengenai penerapan VR dalam pendidikan seni dengan konteks perguruan tinggi menunjukkan betapa besarnya peran teknologi terhadap masyarakat. Perhatian masyarakat luas terhadap pemanfaatan VR pun terbukti melalui penelitian Zamar dan Segura (2020). VR membuka gerbang baru bagi penyaluran imajinasi akan kreativitas pada pendidikan seni dalam konteks perguruan tinggi.
Comments