Praktik implementasi penggunaan teknologi Virtual Reality (VR) MilleaLab yang berdampak baik tidak hanya terhenti pada program kolaborasinya dengan KOMINFO, tetapi juga diteruskan dalam kolaborasi bersama IGI Jabar. Motivasinya berasal dari keaktifan Pendekar VR wilayah Jabar (Jawa Barat) yang konsisten menerapkan MilleaLab dalam pembelajaran. “Jadi, di tahun 2021 MilleaLab pernah mengadakan kolaborasi dengan IGI Pusat. Pelatihannya dilaksanakan untuk 34 provinsi. Tetapi memang di tahun 2023 ini, dengan IGI Jabar. Alasannya karena kami melihat bahwa Jabar ini merupakan salah satu provinsi yang cukup aktif ya. Pendekar VR-nya juga cukup aktif di sana,” ucap Mashitha Trisha Hellena, Community Development MilleaLab.
Program kolaborasi MilleaLab dan IGI Jabar bertujuan untuk memotivasi pendidik dalam implementasi VR MilleaLab secara masif. Terlebih, program yang berlangsung selama 2 bulan penuh ini menargetkan 500 peserta sebagai pembuka program. “Pertama, pendaftaran peserta targetnya 1000 peserta. Namun, karena waktunya kurang memungkinkan, akhirnya kami targetkan 500 peserta. Lalu tercapai,” ujar Mashitha. Menurut Mashitha, “Kolaborasi dengan IGI Jabar ini sangat positif ya. Grand launching-nya itu langsung diresmikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat. Adanya dukungan kegiatan kolaborasi MilleaLab dengan IGI Jabar jadi ini pastinya sangat positif. Terlebih lagi, ini dibagi dalam 4 wilayah gitu, untuk di Jawa Barat sendiri yang di bawah naungan IGI Jabar ada 3 wilayah dan khusus untuk di pelatihan IGI Jabar ini, namanya trainer for trainer yang membuka sampai 4 wilayah. Wilayah 4 tidak hanya Jawa Barat, tetapi untuk seluruh Indonesia bisa mendaftar juga, gitu.”
Menariknya, seluruh peserta program mendapatkan keuntungan berupa pemahaman mengenai teknologi VR MilleaLab yang memberi dampak baik terhadap pendidikan. Mashitha melanjutkan, “Pastinya keuntungannya bisa mempelajari teknologi baru, VR karena memang belum semuanya begitu paham ya. Bahkan ada yang awam terkait teknologi VR ini. Tidak dapat kita pungkiri juga kalau tidak semuanya pendidik muda yang melek teknologi, tetapi banyak juga pendidik yang sudah memasuki usia lanjut. Bahkan Sabtu-Minggu kemarin, 22-23 Juli 2023, kami mengadakan pendalaman materi.” MilleaLab menginisiasi pendalaman materi tersebut demi memberikan pemahaman lebih kepada para pendidik yang masih kebingungan terkait penggunaannya. Pertemuan pelatihan MilleaLab dan IGI Jabar bagi peserta nantinya akan memudahkan peserta dalam mengimplementasikan VR pada KBM di sekolah.
“Untuk pertemuannya 4 kali dan sudah selesai. Tetapi, saat ini, kami memberikan waktu kepada peserta selama 2 pekan untuk implementasi. Empat kali pertemuan itu sudah belajar, jadi sekarang bagaimana ilmu yang diterima saat pelatihan kemarin bisa diimplementasikan ke peserta didik. Dampaknya saat ini sudah mulai terasa sih dan ada yang sudah praktik langsung ke peserta didik,” jelas Mashitha. Dengan kata lain, hasil tersebut memperlihatkan bahwa program MilleaLab dan IGI Jabar berhasil membuktikan bahwa sudah semestinya dukungan kolaborasi dari semua elemen menunjukkan kepedulian terhadap pendidikan melalui teknologi. Demi mencapai keberhasilan tersebut, MilleaLab dan IGI Jabar juga telah melalui tantangan spesifik, yakni minimnya keterlibatan pendidik.
Tantangan tersebut datang karena faktor keterbatasan waktu para tenaga pendidik yang kerap tidak hadir di pelatihan MilleaLab dan IGI Jabar. Mashitha menutup, “Kalau tantangannya, mungkin beberapa peserta masih terkendala sinyal dan laptopnya tidak support. Terus juga kegiatan-kegiatannya bentrok dengan kegiatan sekolah. Pendidik pun banyak aktif di organisasi luar juga seperti guru penggerak, kegiatan guru seperti loka karya. Jadi, masih banyak yang belum hadir di setiap pertemuan. Mungkin masih banyak yang tertinggal. Itulah alasan kenapa kami mengadakan pendalaman materi agar bapak ibu pendidik paham secara utuh materinya. Mungkin ya, tantangannya bentrok dengan agenda masing-masing.”
Comments