Pada umumnya, praktik belajar mengajar kini dapat dikatakan masih konvensional, baik segi akses maupun prasarana pendidikan. Hal tersebut memicu perkembangan inovasi teknologi imersif untuk membawa perubahan baru terhadap dunia pendidikan. Teknologi Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR) merupakan terobosan inovatif bagi teknologi pendidikan (EdTech) dalam meningkatkan pemahaman, minat, serta hasil peserta didik.
Secara kolektif, penggabungan antara teknologi VR dan AR disebut sebagai Extended Reality (XR). Teknologi imersif XR menunjukkan dampaknya kepada khalayak ramai dan hal ini tampak melalui salah satu penelitian Lai dan Cheong (2022) yang berjudul Adaptasi Virtual dan Augmented Reality untuk Pembelajaran Matematika.
Kecanggihan teknologi VR dalam memvisualisasikan objek sekaligus lingkungan virtual 3D. Selain itu, teknologi AR dalam menambahkan pengalaman dunia nyata menjadikan XR modal utama sebagai penunjang praktik pembelajaran, terutama matematika. Perpaduan kedua teknologi mutakhir tersebut seolah-olah menggerakkan wujudnya sebagai langkah substansial di ranah pendidikan pada tataran teoretis dan praktiknya.
Pada kenyataannya, teknologi XR tidak semata-mata menawarkan keunggulannya pada setiap satuan mata pelajaran. Matematika merupakan satuan logika yang berkenaan dengan bidang, bangun, dan kerangka imajiner. Oleh sebab itu, teknologi imersif XR menjadi penopang yang sangat efisien untuk pembelajaran matematika.
Lai dan Cheong melakukan penelitian tersebut dengan tujuan menelaah implementasi XR bagi pendidik dalam praktik belajar mengajar serta bagi peserta didik dalam melaksanakan proses pembelajaran. Hasil penelitian yang menjadi sorotan publik, antara lain;
Experimental group terdiri dari 104 pendidik matematika dan 76 calon pendidik matematika. Mereka menyimpulkan bahwa ketika para peserta didik pendidikan tinggi diberikan kesempatan mengakses teknologi XR demi mengatasi masalah model matematika, mereka terbantu berkat lingkungan virtual yang interaktif.
Experimental group, yakni sejumlah 442 peserta didik matematika. Mereka memperoleh 15 poin lebih banyak ketimbang Control group. Persentase kelulusan peserta didik matematika pada keterampilan spasial minum meningkat sebanyak 36%.
Dengan demikian, kesanggupan teknologi imersif Extended Reality, yakni perpaduan antara VR dan AR dalam menunjang pembelajaran matematika, sebagaimana dipaparkan lewat temuan penelitian Lai dan Cheong. Perkembangan dan implementasi inovasi teknologi XR kian hari kian canggih sekaligus inovatif.
MilleaLab merupakan salah satu platform EdTech asal Indonesia, produk dari SHINTA VR. MilleaLab menjadi contoh nyata perkembangan teknologi imersif pada dunia pendidikan. MilleaLab memungkinkan pembelajaran yang lebih menyenangkan dan interaktif. Apa pun mata pelajarannya, teknologi memfasilitasi semuanya. MilleaLab, kemudahan belajar serba inovatif.
Commenti