Di tahun 2022 ini, MilleaLab tidak lagi hanya dimanfaatkan oleh pendidikan jenjang TK, SD, SMP, dan SMA/SMK saja, melainkan kini sudah banyak universitas di Indonesia yang turut memaksimalkan MilleaLab dalam proses pembelajarannya. Salah satunya adalah universitas ternama di Indonesia, Universitas Pelita Harapan pada Prodi Ilmu Pendidikan Kimia. Selaku Ketua Prodi, Ibu Kelly mengatakan bahwa “Saya mengetahui adanya platform pembelajaran Virtual Reality MilleaLab ini sejak Maret 2022 kemarin, dan hubungan kerja sama antara MilleaLab dengan UPH ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan Prodi Ilmu Pendidikan Kimia dalam pengembangan pendidikan, penelitian, serta meningkatkan kompetensi dosen pada bidang pengembangan media pembelajaran kimia,” ujarnya saat ditanya mengenai latar belakang hubungan kerja sama prodi-nya dengan MilleaLab.
Sebelum menjalin kerja sama dengan MilleaLab, UPH sendiri telah berkolaborasi lebih dulu dengan SHINTA VR. Selaku Business Development MilleaLab, Andre Wirautomo menyatakan “Program kerja sama MilleaLab dengan UPH ini, berawal dari hubungan SHINTA VR dengan UPH yang sudah berjalan dengan Prodi Ilmu Komputer, terkait pembelajaran immersive melalui SpaceCollab.” Secara tidak langsung, hal ini menjelaskan bahwa impact yang ditimbulkan melalui produk-produk SHINTA VR sangat berpengaruh. Hal ini juga sejalan dengan reaksi para mahasiswa, “Mahasiswanya ternyata sangat antusias saat mempelajari cara membuat konten pembelajaran berbasis Virtual Reality. Kegiatan pelatihan MilleaLab di UPH ini sudah 3 kali pertemuan, di mana 2 kali online, dan 1 kali offline. Bahkan saking antusiasnya, hampir 80% peserta telah mengumpulkan tugas akhir workshop, berupa konten pembelajaran yang sangat baik,” tegas Andre.
Pernyataan dari Andre tersebut juga didukung dengan tanggapan dari salah satu mahasiswa yang terlibat dalam pelatihan ini, Juwita mengatakan “Menurut saya, pembuatan konten pembelajaran berbasis VR sangat menantang dan menyenangkan. Pembuatan konten ini juga meningkatkan kreativitas Saya dalam membuat konten yang sistematis dan seru.” Juwita juga menyampaikan bahwa “Fitur yang paling Saya suka adalah adanya berbagai aset 3D dan interaksi, yang penggunaannya tinggal drag and drop saja seperti bermain game.” Terlepas dari berbagai impact yang dirasakan peserta didik, kemudahan dalam membuat konten juga merupakan salah satu impact yang ingin disebarluaskan oleh MilleaLab, dalam rangka menciptakan kembali harmonisasi antara pendidik, peserta didik, dan orang tua.
Melalui program kerja sama ini, Ibu Kelly menyampaikan bahwa “Saya senang dengan adanya MilleaLab dan program kerja sama antara MilleaLab dengan UPH ini. Keberadaan MilleaLab dapat memberikan kemudahan akses teknologi VR dalam dunia pendidikan. Saya berharap, kedepannya tercipta produk-produk pembelajaran yang inovatif di bidang pendidikan kimia.” Sedangkan Business Development MilleaLab, Andre berharap “Mudah-mudahan kerja sama ini dapat berjalan dengan lancar, serta MilleaLab dapat memberikan impact seluas-luasnya terhadap peningkatan kualitas pembelajaran di UPH sendiri.” Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan dapat menjelaskan bahwa MilleaLab juga turut memberikan impact secara maksimal pada jenjang universitas.
Comments